Luka batin telah dialami oleh semua orang. Ada yang berlarut-larut, ada juga yang menganggapnya angin lalu. Semua bergantung dari sikap hati orang yang terluka.
Luka batin terjadi akibat sikap hati yang kurang/tidak bisa menerima perbedaan prinsip/kehendak orang lain yang menurutnya telah menyerang/menyudutkannya. Bisa juga karena kehilangan atau kecewa. Luka tersebut akan menjadi lebih dalam jika pribadi yang terluka sulit/tidak mau mengampuni orang yang menurutnya telah melukai hatinya.
Jika luka batin tersebut terus dibiarkan tinggal dalam hati, tidak langsung dibereskan, luka tersebut bisa menjadi kronis bahkan berdampak pada tubuh jasmaniahnya, seperti kanker, darah tinggi, stroke, jantung, gagal ginjal dan penyakit lainnya. Ada juga yang melupakannya namun luka itu masih ada, tersembunyi di kedalaman hatinya. Biasanya berdampak pada karakter pribadinya. Ada yang menjadi penyendiri, pemarah, psikopat, pendendam, sadis, tidak mau mengampuni, bahkan kelainan sex, serta karekter minus lainnya.
Jika sudah kronis, agak sulit untuk di obati tapi bukan suatu hal yang mustahil. Mengapa? Karena ada orang-orang yang tanpa sadar telah nyaman dengan luka yang dialaminya. Kerelaan hati untuk mengampuni adalah satu-satunya obat yang ampuh padahal di lain pihak, mengampuni adalah hal tersulit untuk dilakukan oleh mereka. Jadi bagaimana?
Hanya dengan dekat pada Tuhan dan berserah padaNya, Allah akan memampukan dirinya untuk mengampuni setiap orang yang telah berperan melukai bahkan memperdalam luka hatinya. FirmanNya akan menjadi pedang bermata dua yang sanggup memisahkan antara pertimbangan dan pertimbangannya, antara pikiran karena kebencian dengan pikiran karena damai sejahtera Allah.
Luka batin terjadi akibat sikap hati yang kurang/tidak bisa menerima perbedaan prinsip/kehendak orang lain yang menurutnya telah menyerang/menyudutkannya. Bisa juga karena kehilangan atau kecewa. Luka tersebut akan menjadi lebih dalam jika pribadi yang terluka sulit/tidak mau mengampuni orang yang menurutnya telah melukai hatinya.
Jika luka batin tersebut terus dibiarkan tinggal dalam hati, tidak langsung dibereskan, luka tersebut bisa menjadi kronis bahkan berdampak pada tubuh jasmaniahnya, seperti kanker, darah tinggi, stroke, jantung, gagal ginjal dan penyakit lainnya. Ada juga yang melupakannya namun luka itu masih ada, tersembunyi di kedalaman hatinya. Biasanya berdampak pada karakter pribadinya. Ada yang menjadi penyendiri, pemarah, psikopat, pendendam, sadis, tidak mau mengampuni, bahkan kelainan sex, serta karekter minus lainnya.
Jika sudah kronis, agak sulit untuk di obati tapi bukan suatu hal yang mustahil. Mengapa? Karena ada orang-orang yang tanpa sadar telah nyaman dengan luka yang dialaminya. Kerelaan hati untuk mengampuni adalah satu-satunya obat yang ampuh padahal di lain pihak, mengampuni adalah hal tersulit untuk dilakukan oleh mereka. Jadi bagaimana?
Hanya dengan dekat pada Tuhan dan berserah padaNya, Allah akan memampukan dirinya untuk mengampuni setiap orang yang telah berperan melukai bahkan memperdalam luka hatinya. FirmanNya akan menjadi pedang bermata dua yang sanggup memisahkan antara pertimbangan dan pertimbangannya, antara pikiran karena kebencian dengan pikiran karena damai sejahtera Allah.
Ibrani 4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Tak ada jalan lain selain belajar untuk mengampuni orang-orang yang melukai diri kita. Karena dosa tidak mengampuni memberi pijakan yang sah bagi iblis dalam hidup kita, sehingga iblis dan antek-anteknya leluasa tinggal di dalam kita bahkan merusak kita (tubuh dan pikiran). Selain itu, jika kita tidak mengampuni orang yang telah menyakiti kita, Tuhan juga tidak mengampuni kita. Sedangkan Firman Tuhan berkata : Upah dosa adalah maut.
Roma 6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Sekarang Anda dan Saya tinggal pilih :
* Maut atau Hidup
* Tidak mengampuni atau Mengampuni
* Menikmati luka-luka batin atau Datang kepada Tuhan
Anda bebas memilih....
GBU
0 komentar:
Posting Komentar