Pelangi pelangi alangkah indah mu - katanya
Merah kuning hijau di langit yang biru - katanya..
Pelukis mu agung siapa gerangan
Pelangi pelangi ciptaan Tuhan - katanya
Yang tertawa berarti mengerti.. Atau mungkin yang pernah mengalami kebutaan rohani? Jujur, saya dulu salah satunya..
Dulu saya mengira telah banyak mengetahui kebenaran Firman Tuhan juga dunia pelayanan melalui buku-buku yang saya baca dan kotbah pendeta di gereja. Pengajaran mereka tidak salah, tetapi pondasi saya rapuh, karena berdiri di atas pengetahuan dan pengalaman orang lain namun saya belum mengalami sendiri kenyataan dari kebenaran Firman Tuhan. Jadinya, penglihatan saya hanyalah samar-samar, bayangan semu, dimana saya tidak akan sanggup menang bila ditantang iblis. Karena jawaban saya selalu mengandung kata "kata si anu" bukan "Firman Tuhan berkata". Asli malu jika sampai dituding iblis begitu.
Namun Tuhan tidak pernah membiarkan anakNYA dipermalukan. Dengan perlahan namun pasti, Tuhan mulai mengajar saya berdasarkan Firman Tuhan yang hidup. Dia memberikan hikmat dan pengertian sejelas-jelasnya mengenai ayat yang sedang Dia bahas.
Belakangan aku mengerti, dulu aku diijinkan belajar melalui buku dan pendeta sebagai pengantar pengenalan ku tentang Firman Tuhan. Namun setelah manusia rohani ku semakin bertumbuh, aku pun dituntut tidak lagi minum susu (hasil perenungan orang lain) namun makan makanan yang keras (mencerna Firman Tuhan langsung dari sumbernya, dengan mendengarkan Hikmat Tuhan yang mengajar langsung).
Ingat, jangan terburu-buru, supaya pondasinya tertanam sempurna. Tak akan ada yang sanggup menggoyahkannya, kecuali kita mengijinkannya.
Jangan tinggalkan makanan pokok dan menggantinya dengan camilan atau junk food (makanan sampah). Itu sangat tidak sehat. Membuat kita mudah terserang penyakit. Jadi, berhati-hatilah dalam memasukkan segala sesuatunya ke dalam hati atau pikiran kita.. Baik melalui penglihatan, atau pendengaran kita serta imajinasi kita. Firman Tuhan adalah yang terbaik dan yang pokok untuk kita konsumsi setiap hari.
Amin
0 komentar:
Posting Komentar