Tuhan menetapkan langkah-langkah orang,
yang hidupnya berkenan kepadaNya.
Apabila ia jatuh, tak sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya.

Rabu, 16 Februari 2011

Daya Ingat yang Menurun

Dulu, aku adalah seorang yang memiliki daya ingat yang sangat baik (menurut penilaianku). Hampir tidak pernah aku mengulang pelajaran di rumah kecuali jika akan ujian. Namun nilai yang aku peroleh tidak mengecewakan. Terbukti dengan aku selalu memperoleh rangking 3 besar tiap catur wulan atau semester.

Namun, ketika aku mulai banting setir, karena ingin diterima oleh teman-teman di sekolah, aku mulai meluangkan waktu dengan teman-teman, mulai tidak terlalu pintar dan memperdulikan hal-hal yang tidak penting sama sekali. Tidak butuh waktu lama, prestasi ku merosot jauh meski masih di kawasan 'rata-rata'. Sungguh mengecewakan. Aku terjebak dan menjadi malas kembali ke jalur ku sebelumnya. Mungkin karena aku merasa sulit untuk mengejar ketinggalan, lebih baik lanjut dan melakukan yang terbaik ke depan. Namun tetap ada yang terlewat.

Beranjak dewasa dan hingga kini, daya ingat ku yang menjadi kendala. Bukan karena bersosialisasi, tetapi karena memberi tempat kepada sampah-sampah 'stress' yang sangat-sangat tidak berguna apalagi penting. Ternyata, stres atau depresi yang lama, yang memaksa otak menjadi terlalu sedih, kecewa, marah, serta merasa semua sudah tidak ada gunanya, menyebabkan otak lelah dan menurunkan kemampuan otak untuk mengingat spontan. Mudah lupa namun butuh waktu lama untuk mengingat.

Hmmm... menurut ku, kemalasan juga membuat otak menjadi lemah kemampuannya dalam mengingat, karena otak tidak digunakan dan dilatih dengan semestinya. Orang yang bekerja serta cukup dalam membaca tulisan-tulisan yang berkualitas sangat baik dalam merangsang kerja otak. Juga terlalu banyak sampah yang kita konsumsi melalui tv, game, komik dan film yang tidak berkualitas, dll. Makin banyak sampah yang masuk, maka kita menidurkan bahkan menghapus memori-memori penting yang sudah ada sebelumnya dalam otak kita. Sayang sekali bukan...?

Lalu bagaimana cara untuk mengatasinya apabila sudah 'terlanjur' terjadi?

Menurut pendapatku berdasarkan hikmat yang aku peroleh adalah dengan :
- menyadari kesalahan serta minta ampun kepada Tuhan untuk kesalahan yang kita lakukan 
- tumpang tangan ke kepala kita, minta Tuhan membasuh otak kita dengan darah Yesus serta mengurapinya
- katakan kata-kata iman kepada otak serta daya ingat kita bahwa "otak ku diurapi Tuhan, daya ingatku sangat baik, pikiranku berisi hal-hal yang penting, berkualitas serta berguna, aku tolak kesedihan, stres serta sampah-sampah yang tidak berguna dari pikiranku, di dalam nama Yesus"
- berdoa dalam roh senantiasa. Karena dengan berdoa dalam roh senantiasa, roh kita terhubung selalu dengan Tuhan, Roh serta pikiran kita menjadi lebih fokus untuk hal-hal yang penting, berguna dan penuh hikmat.

Buktikan saja...!!

Baca juga artikel ini...



0 komentar:

Posting Komentar