Tuhan menetapkan langkah-langkah orang,
yang hidupnya berkenan kepadaNya.
Apabila ia jatuh, tak sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya.

Sabtu, 11 September 2010

Selalu ada kata "Ya"

..bukanlah ya dan tidak, tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada ya. 2 Korintus 1:19b

Yesus tidak pernah memperkatakan hal-hal yang negatif meski berada di tengah-tengah situasi yang sulit. Ia berkata bahwa dengan pikiran dan perkataan yang positif kita dapat mengalahkan gunung-gunung persoalan, gunung-gunung penyakit dan sebagainya. Tetapi sekalipun kita mencoba berdoa atau mengusir segala kuasa jahat yang menyebabkan orang menderita, namun jika masih ada pikiran negatif di dalam diri kita, semuanya tidak akan berhasil.

Sering orang berkata, “Janji-janji Tuhan itu bohong, buktinya aku tak pernah menikmatinya.” Maka, terjadilah sesuai dengan apa yang mereka katakan seperti tertulis: “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.” (Amsal 23:7a). Tuhan Yesus menegaskan, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu.” (Lukas 21:33). Dan Allah berkata, “demikianlah firmanKu yang keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yesaya 55:11). Perhatikan pula! “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” (Bilangan 23:19).

Mengapa banyak orang Kristen tak mengalami kuasa firmanNya ini? Kita tak dapat menikmati janji firmanNya karena dalam pikiran dan hati kita ada ya atau tidak. Kata ya atau tidak sama sekali tidak dapat digabungkan, sama seperti gelap dan terang tak dapat dipertemukan. Karena itu pikiran dan hati kita harus beres terlebih dahulu sebelum kita menyatakan semua permohonan kepada Tuhan. Rasa bimbang adalah salah satu faktor utama ketidakberesan hati di hadapan Tuhan. Jangan sampai kebimbangan itu melebihi pengharapan kita akan kuasa Tuhan dan menjadi batu sandungan bagi iman ketika kita bedoa kepada Tuhan. Kita harus percaya sepenuhnya bahwa Tuhan sanggup menolong kita. Tuhan Yesus berkata, “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.” (Markus 11:22-23).

Bila ingin kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita, buanglah segala kebimbangan dan keraguan.

Baca juga artikel ini...



0 komentar:

Posting Komentar